MENGHADIRKAN KOLABORASI TEKNOLOGI DALAM RUANG KELAS
![]() |
Pembelajaran menggunakan jamboard dengan kolaborasi |
![]() |
Pembelajaran menggunakan jamboard dengan kolaborasi |
Penerapan teknologi dalam dunia pendidikan menjadi mimpiku untuk bisa menghadirkannya dalam ruang kelas meskipun berada di desa yang jauh dari kata
hebat
, mewah, dan fasilitas pendukung lainnya. Awalnya sempat pesimis dengan kondisi yang serba minim, tetapi ada sebuah tekad yang kuat menjadikanku harus melakukannya tanpa menunda lagi dan lagi.Harapanku sangat sederhana menghadirkan teknologi dalam ruang kelas agar anak-anak bisa beradaftasi dengan cepat sesuai tuntutan zamannya. Apalagi suatu saat mereka akan menginjakkan kaki di tingkat atas tentu teknologi bukanlah hal yang asing bagi siswa lain yang terlebih di kota ataupun sekolah yang sudah menerapkannya. Keinginan inilah yang memicu untuk membimbing mereka dari nol sampai mereka mampu.
Bagaimana dengan siswa yang tidak memiliki hp ataupun paket?
Tidak ada kewajiban seorang siswa menuntut kepada ortunya untuk membeli hp apalagi memaksa. Kesuksesan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri. Ketika tidak memiliki hp, maka seorang siswa harus berupaya bagaimana bisa belajar dengan cara kerjasama di dalam grup, datangi siswa yang memiliki hp, belajar dengan yang mengerti sehingga tidak ada alasan untuk tidak belajar. Masalah paket siswa bisa bergantian jika satu kelompok atau iuran sama-sama secara bergantian. Setiap soal dan materi juga akan dibahas di dalam kelas baik secara virtual maupun offline.
"Tidak ada kata terlambat untuk memulai"
Memang saya akui baru tahun ini saya menerapkan secara real penggunaan teknologi menggunakan platform google. Proses demi proses dilakukan. Saya menggunakan proyektor, laptop, tablet, dan hp. Semua saya koneksikan di dalam kelas dengan tujuan anak-anak bisa melihat tampilan yang sama yang mereka miliki sehingga tidak membingungkan.
Cara ini juga saya ingin menunjukkan bahwa semua perangkat bisa dihubungkan ke proyektor sehingga terbiasa dengan adaftasi teknologi.
Teori dan Praktek
Teori sangat penting, tetapi praktek juga hal yang sangat penting agar penerapan dari ilmu teori bisa teraflikasikan. Mengaplikasikan apa yang sudah didapatkan menjadi sesuatu lebih kongkret dan nyata. Sehingga siswa bisa merasakan bagaimana proses yang dilakukan hingga hasil yang dicapai. Jadi teknologi tidak sekadar teori saja tetapi real dengan praktek.
Salah satunya adalah mengaplikasikan penggunaan akun belajar.id akan membantu bagi siswa dalam proses belajar.
Apa saja yang sudah siswa pelajari. Di kelas yang saya bimbing yaitu kelas 7 dan kelas 9 seluruh siswa dibimbing untuk :
1. Mengaktivasi akun belajar.id dan akun pribadi dengan menambahkan akun via hp.
2. Menginstal Google Classroom (GC) kemudian membuka notifikasi via emal yang masuk untuk bergabung di kelas.
3. Beradaftasi dengan fitur-fitur di GC
4. Menjelaskna dan melihatkaa postingan baik berupa pemberitahuan di forum, penugasan di tugas kelas yang memiliki beberapa topik yang dibuat, serta melihat siapa saja anggota yang sudah bergabung.
5. Menjelaskan bagaimana mengisi presensi dan menjawab tugas baik berupa kuis, ulangaa, ujian, dll. Soal yang dibuat dengan berbagai bentuk baik pilihan ganda, centang, isian singkat, atau lainnya. Tujuannya siswa bisa beradaftasi dengan jenis soal yang nantinya untuk pembiasaan soal assesmen nasional.
6. Penggunaan GMeet dan Jamboard sebagai papan tulis virtual untuk mengajak mereka bisa terlibat secara aktif dalam satu papan virtual. Penggunaan beberapa vitur seperti pena, penghapus, stick notes, dan lainnya.
7. Menjelaskan fitur-fitur GMeet dan Jamboard untuk bisa berkolaborasi dalam saru ruang.
8. Menggabungkna mereka tidak hanya sebatas mengakses saja/melihat saja tetapi mereka kuga sebagai editor agar bisa berkolaborasi terkait dengan topik yang diberikan.
Hal-hal di atas adalah bagian-bagian dalam penerapan yang dilakukan dalam ruang kelas. Untuk GMeet saya pun menyampaikan penggunaannya 1 bulan sekali atau lebih baru kita gunakan karena mengingat faktor ekonomi, faktor kepemilikan gadget, dan faktor lainnya. Pembelajaran daring dan luring yang diterapkan mengajak siswa untuk bisa terlibat penuh saat pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman di lapangan kemampuan anak beradaftasi memang tidak saya ragukan lagi ketika penerapan teknologi saya hadirkan pada ruang kelas sederhana. Anak-anak dengan kelincahan jarinya memainkan gawainya pun semakin terbiasa. Hanya saja kontrol penggunaan gawai di sekolah harus benar dalam pengawasan, karena ada beberapa anak menghbiskan quotanya bermain game online.
Terima kasih master Steven Sutantro tim REFO atas bimbingan dan semangat untuk kami menerapkan teknologi hadir dalam ruang kelas
Salam Pembelajar
BHP Riau
Komentar
Posting Komentar